Share

Pagi itu bertemu Reyga

Tubuh Erlan bergetar hebat ketika untuk pertama kalinya harus menurunkan ego. Menemui wanita yang sembilan tahun pernah begitu berarti dalam hidupnya. Sebelum akhirnya dia pergi meninggalkan pedih di hati. Yang mungkin tidak akan terlihat olehnya, Erlan berdiri menatap pantulan bulan separuh yang menggantung di atas sana.

Ia menatap ke atas dengan rokok ditangan lalu kemudian menghisap rokok pelan-pelan lalu mengeluarkan asap ke atas. Menatap bintang yang sangat jauh hanya sedikit terlihat di atas sana. Menatap sekilas tetapi tetap merasa ada yang terasa tak nyaman dalam hatinya.

Lebih menyakitkan dari pada melihat Kamila marah, ia bahkan tidak pernah melihat Kamila begitu berani dan sangat marah seperti itu. Keheningan malam akan membuat suara hati lebih terdengar. Saat itulah yang membuat Erlan semakin merana saat menginggat kejadian tadi pagi. Berdiri menatap sosok wanita yang sangat ia rindukan itu tengah duduk di teras rumah.

Tadi senyumnya masih sama seperti dulu, wajah Kami
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status