Share

18 B. Pertengkaran Hebat

“Bacot! Aku masih istrimu. Rumah ini juga sebenarnya adalah hakku!” pekik Bu Jelita dari dalam kamar. Suara pertengkaran mereka begitu menggema ke seluruh penjuru rumah yang membuat aku sebagai tamu auto merasa keder sendiri.

“Hakmu? Hak kepala bapakmu! Kamu menikah denganku hanya bawa celana dalam dan kutangmu saja. Jangankan rumah, menghasilkan uang saj akamu tidak pernah!” Pak Hanan membalas ucapan sang istri dengan kalimat pedas nan tajam.

Mendengar hujatan Pak Hanan, seketika kakiku gemetar. Trauma akan pertengkaran yang terjadi di antara aku dan mertuaku tadi pagi tiba-tiba mengantui lagi. Ditambah dengan pekik jerit Pak Hanan dan sang istri, rasanya mentalku langsung down.

“Dasar perempuan tidak tahu diri! Sudah kupungut kamu dari dalam got, setelah merasa dirimu berharga seperti intan berlian, kamu malah jadi pengkhianat! Cepat keluar dari rumahku, perempuan jalang!” maki Pak Hanan sambil mendobrak pintu kamarnya.

“Astaghfirullah,” gumamku sambil memejamkan mata.

Tubuhku teras
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status