Share

19. Misteri Demi Misteri

“Dia hanya pembantu, kan? Bukan perempuan yang mau kamu gunakan untuk membalas dendam?”

Bu Jelita bicara lagi. Sudah babak belur pun, kulihat keangkuhannya masih begitu paripurna. Dari nada bicara dan delikan matanya, jelas dia sedang merendahkanku.

Kuhapus cepat air mataku yang membasahi pipi. Rasanya tidak perlu lagi aku mengasihani Bu Jelita. Perempuan kasar dan sombong itu sepertinya memang pantas mendapatkan ‘hadiah’ baku hantam dari suaminya.

“Apa urusanmu, Lita? Kamu tidak ada hak lagi untuk menanyakan tentang apa yang akan kuperbuat. Sekarang, tinggalkan rumahku!” hardik Pak Hanan sambil berjalan ke arahnya.

Dengan mata kepalaku sendiri, kulihat jelas bahwa kaki Pak Hanan menendang pelan ke betis mulus milik Bu Jelita yang memang mengenakan mini dress berwarna salem tersebut. Bu Jelita pun langsung menyibak rambut panjangnya yang sudah acak-acakkan dan hampir menutupi wajah cantiknya yang kini biru-biru karena tamparan. Perempuan itu mendongak sambil memperhatikan Pak Hanan pe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status