Share

Si Perusuh

“Habis ini gak boleh jajan lagi, ya!"

Sella menasehati anaknya untuk irit. Tak boleh jajan terus.

“Nih anak bener-bener, deh. Ngajakin keluar pas matahari lagi terik-teriknya.”

Sella masih menggerutu. Sedangkan anaknya tetap mengekor di belakangnya. Anak itu tak banyak cakap maupun tingkah. Jika keinginannya mau dipenuhi, maka dia tak boleh membuat Sella semakin marah.

Saat Sella ingin mengeluarkan sepeda motornya dari garasi, tak sengaja mata indahnya menangkap sesuatu yang mengejutkan. Di rumah Bulan terdapat pergerakan yang mencurigakan. Ada dua orang wanita yang terlihat celingak-celinguk mengawasi sekitar. Dia menyasar pintu rumah Bulan.

“Siapa itu?” Sella memicingkan matanya untuk melihat lebih jelas.

“Astaga. Nesi? Bu Sulis? Benarkah mereka? Mau ngapain mereka masuk ke rumah Bulan? Bukankah jam segini Bulan masih bekerja?”

Sella mulai mendekat. Dia ingin mengintip aksi ibu dan anak itu. Tapi apa daya. Ada anak kecil di belakangnya yang menangis memanggil dirinya Ibu.

“Ayo, Bu!
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status