Share

Bab 33

"Ya ampun ... malah senyam-senyum nggak jelas banget. Nggak tahu apa kalau sini lagi kesel. Sepertinya dia bahagia kalau aku menderita. Konsulen selalu benar, dan koas harus selalu nurut. Gini amat ya jadi kasta terendah rumah sakit," keluh Ruma dalam hati.

Raja berlalu setelah memberikan informasi. Seharusnya Ruma tadi langsung pulang, kalau sudah seperti ini jangankan pulang tidak menginap di rumah sakit saja sudah syukur alhamdulillah.

"Semangat beb, bener kata Dokter Raja, ini kesempatan yang langka. Belum tentu kan besok dapat ikut operasi nefrektomi," bisik Mesya menyemangati sebelum pulang.

Sementara Vina menepuk pundaknya seraya mengangkat tangan kanannya menunjukkan otot kuat. Ruma hanya mendengus lesu melihat kedua sahabatnya melenggang pergi. Mau bilang nggak mau, memangnya siapa koas itu. Selain haus ilmu dan perlu bimbingan. Kok rasanya kesel, tapi tetep harus ikhlas.

"Astaghfirullah ... ayo semangat Rum, ini tugas mulia. Ke mana tekadmu dulu saat berjanji untuk menolong
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (19)
goodnovel comment avatar
Marsiah Yuliana
bacany nnti aj klo dh end biar g digantung kaya bju blm kering wkwkwkkw
goodnovel comment avatar
Asri Faris
Sudah up kak silahkan baca
goodnovel comment avatar
Medi Sumpeno
udah sibuk bikin kuker(kue kering) y kak,kok liburnya lama...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status