Share

BAB 5

Zimba melepas hpnya dari charger. Zimba tidak mendengar dari tadi ada notif wa. Setelah Zimba membaca pesan yang masuk, ia segera keluar melihat ke depan kostnya. Zimba tidak menduga barang yang dibeli Romi sebanyak itu. Zimba tersipu ketika melihat pembalut yang Romi beli dua pack tidak terpakai karena Zimba tidak memakai pantyliner.

Zimba melanjutkan belajar untuk membahas mater-materi mata kuliah untuk besok. Tidak terasa waktu hingga pukul 22.30 wib, Zimba pergi ke kamar mandi gosok gigi dan cuci muka. Zimba duduk di atas meja rias memakai skincare. Pada saat mematikan lampu Zimba teringat akan flashdisknya. Zimba menghidupkan lampunya kembali mengecek semua tas tidak ada juga. Melihat di kantong celananya juga tidak ada. Terakhir Zimba melihat di tas laptop tidak ada juga. Zimba mengingat-ingat kembali ternyata ketinggalan di kamar Morgan.

Zimba menelpon Morgan lewat wa nomornya tidak aktif. Mencoba menghubungi dari telpon biasa juga tidak aktif. Zimba sangat malu jika Morgan melihat semua isi dari fd itu. Zimba sangat berharap Morgan tidak mengetahui letak fd itu berada.

Zimba sudah sangat merasa ngantuk membaringkan tubuhnya di atas Kasur. Dari luar terdengar seseorang mengetuk pintunya dia sangat berharap itu Morgan. Zimba mengintip dari kaca jendela ternyata orang yang membuat Zimba selalu jengkel. Zimba sangat berat hati membuka pintu itu, jika Zimba berpura-pura tidak membukan pintu akan menggangu tetangganya.

Zimba langsung tiduran sama sekali tidak menyapa kakak tirinya. Zimba membiarkan kakaknya berbuat apa di kostnya sesuka hati. Zimba sudah capek berurusan dengan kakaknya. Tiga kali sebulan Zimba pasti berpinda-pindah kost karena sering berantam dengan kakak tirinya, sekarang Zimba mencoba untuk bersabar diam karena sudah capek di fase itu saja.

Ratna kakak tirinya mencari dompet Zimba melihat uang tinggal Rp 150.000 mengambil semua lalu mencampakkan dompet itu ke kepala Zimba saat tiduran. Zimba merasa kesakitan tetapi tetap diam.

Setiap kali kakak tirinya datang ke kost Zimba hanya untuk meminta duit, jika tidak diberikan Ratna akan mengamuk. Ratna sering memukul dan menjambak Zimba. Ibu kostnya dulu sering mengusirnya karena mengganggu tetangga kamarnya.

Ratna melihat barang-barang yang dibeli Morgan membuatnya curiga, pikirnya Zimba tidak pernah belanja sebanyak ini. Ratna berpikir uang yang ditransfer orang tuanya di foya-foyakan Zimba. Ratna menarik selimut lalu menjambak rambut Zimba.

“Hei kau tidak usah pura-pura tidur.” Lanjut ucap Ratna menyumpal mulut Zimba.

“Kau anak dan Ibu mu tidak tau diri! Menumpang di kehidupan keluarga ku karena kehadiran kalian hidup ku menjadi wanita malam. Semua penghasilan Ayah ku hanya untuk uang kuliah mu.”

Ratna meletakkan hp nya di atas meja memaksa Zimba membuka pakaiannya. Zimba melawan berhasil melarikan diri ke kamar mandi. Ratna yang menggedor-gedor pintu itu. Zimba menghidupkan keran air supaya tidak mendengar makian kakaknya.

Zimba menangis meratapi nasibnya yang pilu ketika hatinya mencoba ingin berdamai tetapi cobaan itu selalu menghampirinya. Zimba anak tunggal yang selalu dimanja oleh Ibunya dulu. Semua berubah 100% setelah Ibunya menikah lagi. Zimba yang sekarang banyak menanggung beban.

Ketika SMA Zimba dan Ratna pernah ngekost bersama-sama. Ratna yang dulu sangat baik kepada Zimba tetapi karena pergaulannya sangat bebas sifatnya berubah. Semenjak Zimba masuk Kuliah Ratna sangat iri sementara Ratna tidak tamat SMA karena dipecat dari tiga sekolah.

Setiap hari Ratna pulang ke kost pukul 12.00 malam terkadang 02.00 pagi. Ratna selalu menyuruh Zimba untuk merahasiakan kepada orang tua mereka. Ratna sering tidak masuk ke sekolah alasan sakit.

Ratna sering membawa cowok secara bergantian ke kost mereka. Zimba juga sering tidur di bawah tempat tidur karena kakaknya tidur bareng dengan laki-lakinya di kasur. Setiap malam Zimba sudah tidak heran lagi melihat kakaknya selalu berhubungan intim. Hampir setiap hari Zimba melihat yang seperti itu.

Seiring berjalanya waktu, Ratna ketahuan oleh gurunya ngedugem di bar. Kemarahan Ratna kepada Zimba saat mendengar info itu dikasih tau oleh adiknya ke guru. Ratna sangat malu karena semua satu sekolah mendengar berita keburukannya.

Zimba bergegas pulang ke kost karena mendengar gosip-gosip tentang kakaknya. Zimba melihat mobil ayahnya sudah terparkir di depan kost mereka. Zimba sangat khawatir kepada kakaknya. Pada saat Zimba masuk ke dalam Ibunya langsung menamparinya dan menyalahkan Zimba sudah menyebarkan informasi buruk tentang kakaknya.

Tamparan itu seharusnya bukan untuk dirinya tetapi untuk kakaknya. Zimba sangat tidak mengerti melihat situasi itu. Zimba ingin menjelaskan semuanya tetapi kakaknya terus berpura-pura menangis membuat alasan untuk menjatuhkan adiknya sendiri.

Semenjak kejadian itu Zimba jarang pulang ke rumah orang tuanya. Ratna sudah dipindahkan ke sekolah lain begitu juga Ratna tidak satu kost lagi dengan Zimba.

Sebulan kemudian Zimba tetap menjalani aktivitasnya belajar dan belajar. Zimba setiap semester selalu mendapatkan juara satu. Sepulang dari sekolah Zimba dikejutkan oleh dua pria yang menyekapnya di kost. Zimba dipaksa membuka semua pakaiannya lalu memperkosanya. Zimba sangat kecewa dan terpukul saat dua pria itu merusak tubuhnya Ratna ikut serta memvideo. Semua itu sudah direncanakan Ratna untuk menghasilkan uang dengan cara menjual Zimba lewat video pornonya.

Zimba menceritakan semua itu kepada ibunya agar dituntut ke pengadilan tetapi ibunya malah tidak percaya dan menyuruh Zimba untuk tetap diam saja karena itu akan merusak hubungan kekeluargaan mereka.

Semenjak masalah itu muncul Zimba tidak pernah menginjak rumah orang tuanya hingga sekarang Zimba sudah kuliah. Zimba hanya memberikan kabar lewat telepon saja.

Setelah kakaknya sudah pergi dari kost. Zimba keluar dari kamar mandi. Zimba melihat belanjaan yang dibeli Morgan sebagian dibawa oleh kakaknya. Zimba mengelus-elus dadanya saat membereskan kembali barang-barang yang diberantakin oleh kakaknya.

Tetangga kost Zimba mengetuk pintu kamarnya. Zimba meminta maaf atas kejadian itu tetapi Sita tetangganya sangat baik. Sita hanya melihat keadaan Zimba. Sita menyuruh Zimba agar pindah kamar ke ujung karena di sana sedikit tertutup. Jika kakaknya datang kembali tidak akan mengetahui keberadaannya. Zimba mengatakan kamar itu masih berisi. Sita melihat kemarin orang yang menempatinya sudah pindah. Zimba pun langsung mengkonfirmasi kepada Ibu kostnya. Zimba kembali istirahat karena besok masih harus cepat bangun pergi ke kampus.

keesokan harinya Zimba sudah bangun pukul tengah enam untuk memasak bekalnya ke kampus. Zimba langsung cepat-cepat mandi dan merias wajahnya karena ia trauma dengan terlambat.

Zimba memutuskan naik angkot tetapi ia teringat duitnya sudah habis. Zimba memutuskan untuk berjalan kaki saja. Romi menghentikan mobilnya untuk menyuruh Zimba masuk ke dalam.

Ketika Zimba membuka mobilnya ternyata ada Morgan di dalam mengantarkan adiknya ke kampus.

.........

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sheila Etha
Lanjuttt dong
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status