Share

Bab 55

"Maksudnya?" Kurasa satu kata itu cukup untuk mewakili banyak kalimat tanya di pikiranku.

"Anak-anak pulang pagi hari ini, sementara guru-guru pada takziah ke rumah kepala sekolah. Lusa mertua Pak Hamid meninggal lalu malam tadi istrinya menyusul. Jadi Mas kabur ke rumah ibu, ngga ikut takziah bareng sama guru-guru. Biar Aisyah nyangkanya saya masih ngajar."

Aku tercengang dengan kabar yang baru saja disampaikan Mas Rasyid.

Ibu dan istri Pak Hamid meninggal dengan dalam waktu yang hampir bersamaan? Tak bisa kubayangkan bagaimana hancurnya perasan Pak Hamid saat ini. Sayangnya untuk mengucapkan bela sungkawa pun aku tidak punya nomor ponselnya. Untuk membeli ponsel baru juga rasanya belum butuh.

"Ouwh. Sampaikan pada beliau kalau saya turut berbelasungkawa. Bagaimana pun saya berterima kasih pada kepala sekolah di tempat Mas mengajar karena sudah membantu saya kemarin."

Mas Rasyid terkekeh. Ia menoleh ke arahku sejenak, lalu kembali fokus menghadap jalanan. "Iya, kamu berterima kasih,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Emi Susanti
jangan sampai Anita balikan sama Rasyid deh thor,..dan jgn anak dijadikan alasan ya,..kok kalo ikuti dari bab ke bab SPT nya Anita msh ngarep bgt di Rasyid ihh..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status