Share

Bab 59

Pak Hamid terkekeh. "Dik Nita ini. Mengapa bisa berpikiran seperti itu? Itu saya sendiri yang buat perjanjiannya, masak ada karyawan yang tidak mendapatkan haknya saya diam saja?"

"Ya bisa saja itu alasan bapak, kan?" sergahku tak mau kalah.

"Ya enggak. Buat apa saya cari-cari alasan?! Saya hubungi Miftah nanti, biar dia kirim di sini."

Aku membuang napas kasar. Rasanya menolak ucapan laki-laki di depanku ini tak lagi berguna. Sebab dia akan memberikan banyak lagi alasan lainnya untuk mendukung perbuatannya agar demi bisa mengambil hatiku.

Bayangan susahnya kehidupan setelah menjanda kembali terbayang dalam kepalaku. Ucapan tetangga, dan beberapa kejadian yang membuatku merasa betapa beratnya hidup sebagai tulang punggung keluarga cukup menggelitik hatiku yang semula kupasang mode kokoh.

Nyatanya, aku hanyalah wanita lemah yang ternyata tak sanggup dipaksa untuk bertahan menyandang dua tanggung jawab sekaligus.

Bukan tak mau berjuang, hanya saja jika ada yang mengharapkanku menjadi p
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status