Share

Bab 17. Kita Akhiri

“Kamu gak mau?” Ama tersenyum mencemooh menatap suaminya. Ia bahkan terlihat santai dengan tangan bersedekap di depan dada. “Itu hak kamu, Rion. Karena aku, gak akan pernah mau dibodohi lagi sama kamu!”

“Kapan aku membodohimu, Mal?” Tangannya ditarik, lalu tubuhnya di pojokan ke dinding.

“Cih! Apa kau lupa dengan semua yang telah kamu lakukan padaku dulu? Atau, kau hanya pura-pura lupa?” Ama menatap sengit lelaki itu. “Semua tak akan pernah terjadi jika kamu tak meniduriku, Bodoh!”

“Tunggu dulu!” Rion segera mengkoreksi. “Bukankah kejadian itu karena ulahmu sendiri? Kalau kamu lupa, kamu yang udah merayuku, menggodaku, Amal!” Lelaki itu menyangkal dengan santai.

“Tapi, lelaki yang baik tidak akan pernah tergoda, Rion!” Ama bersikeras.

Ia melengos ke arah lain asal bukan mata Orion. Tatapan sang suami sungguh mematikan hingga sulit bagi dirinya mengelak.

Lelaki itu tiba-tiba tersenyum menyeringai. “Jadi, aku bukanlah lelaki yang baik? Hm?”

“Itu,” jedanya ragu, “k-kamu bisa menilainya
บทที่ถูกล็อก
อ่านต่อเรื่องนี้บน Application

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status