Share

Bab 16. Kalau Aku Gak Mau?

Sesampainya di apartemen, Ama langsung melempar tas miliknya di atas sofa. Ia duduk dengan tangan sesekali memijat kening yang terasa pening. Embusan napas lelah pun tak terelakan.

Baru saja ia memejamkan, suara ponselnya berdering. Sontak, decakan dari bibir merah pudar itu memenuhi ruang tamu. Dengan melawan malas dan kesal, Ama berusaha melihat si penelpon.

“Siapa sebenarnya orang kurang ajar yang mengganggu waktu istirahatku? Apa dia tak tahu, kalau aku lagi kesel?” Bibirnya terus mendumel, tetapi tangan satunya tetap mencari keberadaan gawai tersebut.

Setelah ketemu, Ama meliriknya. Adalah Orion Setiawan. “Cih! Masih ada muka itu orang hubungin aku!” Ia memang memutuskan tak pulang ke rumah milik sang suami hari ini.

Ama butuh ketenangan setelah bergulat dengan banyak masalah hari ini. Ia juga butuh mendinginkan pikiran di rumahnya sendiri.

Bayangan akan nikmatnya tidur di kamar sendiri harus terhempas karena dering ponsel. Mau tidak mau, Ama memperbaiki posisi duduknya agar le
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status