Share

Bab 15. Harapan Ama pada Orion

Ama pikir, Orion adalah lelaki berbeda dari yang lain. Kenyataannya, pria itu sama saja brengseknya dengan Edrick.

“Rion itu benar-benar udah bikin mood aku hancur!” Ama menghentakkan satu kakinya kesal tepat di depan mobilnya. Parkiran terlihat sepi siang itu dan membuat Ama leluasa meluapkan emosinya.

“Tau gitu tadi aku makan sendiri!” Ia menghela napas keras, lalu berbalik badan untuk membuka pintu mobil. Namun, suara Orion di belakang bahu segera membuatnya menoleh.

“Amal! Tunggu dulu!” Adalah Orion Setiawan yang memanggilnya. “Biar aku antar!”

Ama menepis tangan Orion. Ia lalu bersandar di badan mobil sambil bersedekap di depan dada. Tatapannya begitu bosan. “Jadi, ini yang kamu maksud tadi pagi?”

Lelaki itu tak menjawab. Orion justru bertingkah seperti anak kecil yang hendak minta uang pada ibunya. Si suami memainkan ujung blazer yang dikenakan olehnya tanpa berani menatap manik coklat miliknya.

Ia menepis tangan sang suami, lalu berseru tak sabar. “Jawab, Rion!”

Kepala
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status