Share

154). Merah di Pipi Adara

***

"Danish."

Sebuah nama digumamkan Adara di sela-sela kegiatan mengemudinya. Pergi dari apartemen, Adara bergegas melajukan sedan hitam yang dia kendarai menuju rumah.

Namun, sepanjang perjalanan pikirannya ke mana-mana. Kedua tangan fokus mengemudi, otak Adara sibuk memikirkan perkataan Rafly di apartemen tadi.

Mantan kekasihnya itu mendapat kiriman pizza setelah sebelumnya mendapat chat dari nomor Adara. Karena sang pemilik nomor sama sekali tak merasa mengirimkan pesan pada Rafly, itu berarti pelakukan sudah jelas Danish.

Ya, siapa lagi? Semalam, selain Danish tak ada lagi yang meminjam atau memainkan ponselnya. Dan jika benar Danish pelakunya, Adara juga yakin adik iparnya itu tak bekerja sendirian.

'Tanya aja sama Kak Aksa, dia dalangnya'

Sekarang, ucapan Danish tadi pagi pun kembali melintas di pikiran Adara—membuatnya bisa dengan mudah menyimpulkan semuanya.

"Kak Aksa sama Danish pelakunya," gumam Adara kemudian—ketika mobilnya memasuki pintu gerbang komplek perumahan yang di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status