Share

155). Penyerangan

***

"Kalau ada apa-apa, kamu bisa hubungin aku."

Selesai mengemasi semua pakaiannya, Rafly menghampiri Felicya yang sejak tadi duduk di sofa ruang tamu. Pikirannya kacau, Felicya memang tak pergi ke butik hari ini.

"Males," celetuk Felicya. "Buat apa juga aku hubungin kamu."

"Jangan lupa, semalam aku baru nanam benih di rahim kamu," kata Rafly. "Kalau kamu hamil, bilang sama aku. Biar aku tanggung jawab atau paling enggak, kamu bisa serahin anak itu ke aku nanti. Jangan pernah punya niat gugurin kandungan kalau kamu beneran hamil."

"Aku enggak se-pshyco itu," kata Felicya.

"Iya, tapi kamu nekad," kata Rafly.

"Ck."

"Kerja sama buat misahin Dara sama Danendra, aku pikir semuanya selesai sampain di sini," ucap Rafly. "Aku enggak mau ngikutin ide gila kamu lagi buat pisahin mereka berdua karena memang Dara sama Danendra itu jodoh."

"Pengecut banget kamu," celetuk Felicya. "Baru gini aja udah nyerah."

"Aku bukan pengecut, aku cuman berpikir realistis," kata Rafly. "Kita enggak sebanding ka
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status