Share

267). Terima Kasih dari Rafly

***

"Sudah ya, Pak. Terima kasih."

"Iya, Suster."

Pengambilan darah selesai, Danendra kembali menurunkan lengan kemejanya yang beberapa menit lalu dilipat.

Beranjak, dia mengedarkan pandangan sebelum akhirnya keluar dari ruangan khusus tempat pengambilan darah untuk menemui Adara yang sejak tadi menunggu di luar seorang diri.

Tak mau didiamkan Adara atau mungkin timbul masalah lainnya dengan sang istri, Danendra akhirnya mengalah dengan bersedia mendonorkan darahnya untuk Felicya karena kebetulan perempuan itu belum mendapatkan donor.

Sempat tersinggung karena ucapan Danendra, Rafly awalnya menolak ketika Danendra mengutarakan niatnya. Namun, kondisi Felicya yang semakin mengkhawatirkan membuatnya mau tak mau menerima semua itu.

"Dan, gimana? Udah?" tanya Adara yang langsung beranjak usai melihat Danendra keluar.

"Udah," kata Danendra. "Sekarang kita pulang, kamu harus istirahat."

"Enggak dulu," kata Adara.

"Kok enggak dulu sih, Ra?" tanya Danendra.

"Aku pengen pastiin dulu kondisi Fe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status