Share

37). Warung Bakso dan Rafly

"Ja-jadi, kamu ma-masih sayang sama Feli?"

Adara menatap Danendra dengan seksama—berharap jika apa yang dikatakan suaminya itu adalah sebuah kebohongan. Namun, sial. Danendra justru mengangguk pelan.

"Bukan masih, tapi aku emang sayang sama dia."

"Dan."

Setelah mengucapkan hal itu—bukannya merasa bersalah, Danendra justru terkekeh melihat raut wajah Adara yang tak bisa menyembunyikan keterkejutannya.

"Kok ketawa?"

"Kamu percaya?" tanya Danendra.

"Maksudnya?"

"Aku emang sayang sama Feli, Ra, tapi sayangku sama Feli beda sama sayangku ke kamu," ungkap Danendra.

"Apanya yang beda?"

Danendra tersenyum lalu mengulurkan tangannya—mengusap lembut rambut Adara yang menyeruakkan wangi menyegarkan dari shampo yang dia pakai.

"Sayangku ke kamu itu sayangnya seorang laki-laki ke perempuan dalam artian, di dalam sayang aku ke kamu itu terdapat cinta di dalamnya," ungkap Adara.

"Ke Feli?"

"Aku sayang dia sebagai sahabat," ucap Danendra. "Dia selalu ada buat aku. Semenjak kita kenalan, Feli selalu b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status