Share

45). Perkara Mi Instan

***

"Baik-baik kalian, titip Feli."

"Iya, Ma. Mama hati-hati di jalan."

"Iya."

Pukul setengah sepuluh malam, Teresa berpamitan. Tak perlu diantar, perempuan itu mandiri turun sendiri menuju mobil dan supir yang menunggu di basemant apartemen.

"Mau langsung tidur?" tanya Danendra pada Adara.

"Aku lapar," kata Adara sambil mengelus perutnya yang terasa keroncongan. "Mau bikin mie deh."

"Lho, kok mie?" tanya Danendra. "Mbak Siti kayanya masak lho, Ra."

"Aku lagi pengen itu, Dan," kata Adara. "Kamu aja yang makan, aku bikin mie ya?"

"Kalau kamu makan mie, aku juga deh."

"Dih ngikutin," celetuk Adara.

"Ngikutin kamu juga, kan? Bukan ngikutin orang lain," kata Danendra.

"Tapi Mama kamu pesan ke aku, kalau makanan kamu harus sehat," ujar Adara.

"Mama aku enggak ada," ucap Danendra. Meraih tangan sang istri, dia menarik Adara menuju dapur. "Ayo."

"Ish, dasar."

Sampai di dapur, keduanya langsung menyiapkan panci. Bekerja sama, Danendra hanya meminta Adara menyiapkan bahan sementara dirinya yan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status