Share

52). Perihal Mandi

***

"I love you, Ra."

Di akhir penyatuan mereka, sebuah ungkapan cinta kembali dilontarkan Danendra untuk Adara dan tentu saja ungkapan tersebut membuat Adara tak bisa menahan lagi senyumannya.

"I love you too, Dan."

Menyudahi semuanya secara perlahan, Danendra menyingkir dari atas tubuh Adara setelah hampir setengah jam kegiatan mereka berlangsung. Menetralisirkan napas, dia memandang langit-langit kamar sambil mengukir senyum.

"Capek juga ya," ucap Danendra—masih dengan napas yang memburu.

"Buru-buru banget sih," celetuk Adara.

Danendra tersenyum lalu mengubah posisi tidurnya menjadi miring—menghadap Adara. Tersenyum, dia menopang kepalanya sambil memandangi sang istri.

"Belum puas, ya?"

Sadar Danendra sedang memandangnya, Adara ikut mengubah posisi tidurnya sehingga kini dia dan Danendra saling memandang dengan jarak yang dekat.

"Belum puas apa?" tanya Adara.

"Itu," kata Danendra sambil menaik turunkan alisnya. "Lanjut nanti malam deh."

"Ck, kamu tuh ya. Nanti malam kan kamu jemput
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status