Share

56). Tes Darah

***

"Tahu gini aku naik taksi aja, sama-sama duduk di belakang."

Omelan itu akhirnya dilontarkan Felicya ketika dia, Danendra, juga Adara sedang berada dalam perjalanan menuju butik.

Adara ikut bersama Danendra, tentu saja yang mengalah untuk duduk di belakang adalah Felicya karena Danendra akan selalu mengutamakan Adara.

Sebaik apapun sikapnya pada Felicya, bagi Danendra istri adalah yang utama dan tentunya di atas segalanya. Sedarurat apapun itu, dia tak akan pernah menomor duakan Adara karena kenyamanan perempuan itu paling penting baginya.

Apalagi sekarang Adara sedang tak baik-baik saja.

"Mau turun?" tanya Danendra tanpa menoleh, sementara Adara hanya duduk bersandar sambil menikmati rasa pusing juga mual yang masih ada.

"Maksud kamu?" tanya Felicya.

"Barusan kan kamu bilang mendingan naik taksi aja daripada sama aku, tapi duduk di belakang," ucap Danendra. "Kali aja mau turun?"

"Kamu tega emangnya nurunin aku di jalan?"

"Daripada kamu enggak nyaman, kan?"

"Ish." Memeluk kedua ta
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status