Share

41). Provokator

***

"Ah, capek."

Adara melangkah lunglai menyusuri lorong apartemen sambil menenteng tas juga buket bunga di tangannya. Membawa mobil sendiri, Adara tak pulang bersama Danendra.

Menempuh perjalana setengah jam dari kantor, Adara sampai di apartemen pukul setengah lima sore. Danendra sudah pulang atau belum? Adara tak tahu karena sejak jam kerjanya berakhir, dia belum menghubungi Danendra gara-gara ponselnya yang mati karena lupa dicharge.

"Akhirnya hafal," kata Adara sambil menekan deretas password apartemen milik Danendra. Membuka pintu, dia melangkahkan kakinya masuk lalu membuka satu-persatu pantopel yang dia pakai dan menyimpannya di rak yang tersedia.

Mengganti alas kaki dengan sandal rumah, Adara melangkahkan kaki menuju kamar. Namun, tepat di depan pintu langkahnya terhenti ketika suara Felicya terdengar.

"Baru pulang?"

Adara menoleh lalu memandang mantan pacar Danendra tersebut. "Iya," jawabnya.

"Danendra mana?"

"Enggak tau, masih di kantor kayanya," ucap Adara apa adanya. Tak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status