Share

Menjaga Madu

Cintya terdiam, lantas duduk di samping Bara. Dia mencoba mencerna ucapan Bara. Menjaga madunya untuk seminggu ke depan adalah ide gila.

Apa Bara tidak takut, kalau dirinya akan melukai Aisya? Bukankah selama ini Bara tahu, kalau Cintya tak pernah akur dengan Aisya?

"Apa kamu yakin, menitipkannya padaku?"

Sungguh, hati Cintya teriris perih. Dia begitu memikirkan keselamatan Aisya dibanding dirinya.

"Aku tahu kamu. Kamu enggak mungkin mencelakai Aisya. Tak mungkin aku membawanya. Pekerjaan di proyek tak kenal waktu. Aku takut dia kesepian," ujar Bara sambil menatap wajah Cintya.

Cintya-nya masih begitu cantik, di usia yang hampir tiga puluh. Banyak yang mengira, dosen Bahasa Inggris itu berusia dua puluh limaan.

"Kamu begitu mengkhawatirkannya, sampai lupa kalau aku yang menemanimu dari nol," ujar Cintya tersenyum getir.

Dia masih ingat betul, ketika mereka berboncengan naik motor menembus lebatnya hujan. Cintya juga rela ikut banting tulang, agar mempunyai modal untuk berbisnis.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Hersa Hersa
kog aku greget banget ama cintya yaa.. thor kamu gak bisa bikin cintya tegas dan gak manut... terlalu bodoh gimna ya jadi perempuan mau aja nurutin laki yg egois..
goodnovel comment avatar
wanti
lelaki emang egois klo udah kaya lupa
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status