Share

Tak Masuk Akal

Langkah Cintya mendadak berhenti, mendengar permintaan tak masuk akal dari madunya. Bisa-bisanya Aisya memintanya menghubungi Bara untuknya.

Cintya menghirup nafas dalam, lalu mengembuskannya. Dia harus menetralkan emosi yang selalu muncul saat berhadapan dengan Aisya.

"Dia bekerja. Jangan diganggu!" pesan Cintya.

"Apa sesibuk itu, sampai lupa menghubungiku? Setidaknya menelfon kalau sudah sampai," gerutu Asiya.

"Itu belum seberapa, dibanding apa yang aku rasakan sekarang," ujar Cintya sambil terus melenggang masuk. Tak lupa ditutupnya pintu karena hari sudah mulai gelap.

Cintya terus melangkah masuk. Dia tak menghiraukan madunya. Rasa sakitnya masih begitu besar, daripada rasa ibanya. Andaikan dia tidak menjadi duri di rumah tangganya, Cintya pasti punya rasa iba.

Cintya teringat, kalau dokter Mela belum dibayar. Diraihnya ponsel yang masih tergeletak di meja. Dibukanya aplikasi m-bangking.

"Beres," gumamnya.

Cintya lantas membereskan tas dan jilbabnya yang masih berserakan di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status