Share

Serba Salah

Mbah Yah bingung harus berbuat apa. Kondisi kedua istri majikannya sama-sama butuh perhatian. Dia serba salah. Siapa dulu yang harus ia bantu.

Dia takut meninggalkan Cintya sendirian. Cintya gampang nekat. Sementara itu, ada Aisya di luar, yang tak kalah memprihatinkan.

"Ibu istirahat dulu saja, saya buatkan sarapan!" bujuk mbah Yah.

"Aku tidak lapar, Mbah," jawabnya sambil menggelengkan kepala.

"Nanti kalau tidak sarapan, bisa sakit Bu." Mbah Yah masih belum menyerah.

"Lebih baik saya sakit lalu mati, biar mas Bara puas berduaan dengan jalang itu," ujar Cintya dengan air mata terus berderai.

Mbah Yah kehabisan akal. Dia membiarkan Cintya mencurahkan perasannya, agar lega.

Dia lalu berjalan ke arah dapur dengan lampu masih menyala.

Mbah Yah lantas mematikan saklar. Diraihnya dua gelas sedang. Dia mengambil air panas dari dispenser. Diambilnya kotak teh beraroma melati. Cintya paling suka teh ini. Mbah Yah menyeduh dua gelas teh panas. Setelah menuang gula, dibawanya teh ke depa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Marianah
knp gk gugat cerai aja toh lakinya jg egois udh jls lbh milih syp jng jd bodoh hny krn cinta. lakimodel bgtu miakinkan sj biar tau rasa
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status