Share

Lelah

"Mbak Aisya, kenapa di luar?" Mbah Yah yang datang pagi itu begitu kaget melihat kondisi Aisya yang awut-awutan. Matanya sembab dan menghitam. Sepertinya kurang tidur.

Mbah Yah juga kaget karena di samping Aisya terdapat koper. Rasa penasaran langsung menyeruak di hatinya.

"Mbah tolong saya," lirih Aisya. Tubuhnya menggigil kedinginan.

Rasa iba langsung menghampiri mbah Yah. Meskipun selama ini dia benci istri muda majikannya, tapi melihat kondisinya sekarang dia tak tega. Sebenci-bencinya dia, masih punya perasaan.

"Mbak Cintya mengusirku tadi malam. Aku enggak tahu harus ke mana, karena ponselku disita mbak Cintya," ujar Aisya.

Mbah Yah langsung paham, pasti habis terjadi perselisihan antara kedua majikannya. Namun dia tak berani terlalu ikut campur.

Mbah Yah mengetuk pintu. Biasanya jam segini Cintya sudah membuka pintu, tapi sekarang sudah jam enam lewat dan Cintya belum keluar.

Mbah Yah membantu Aisya berdiri, lalu menyuruhnya duduk di kursi.

"Tolong telfonkan mas Bara, M
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status