Share

Pengusiran

Cintya mengambil koper yang tersimpan di atas lemari. Dia melemparnya ke dekat Aisya. Aisya benar-benar membuatnya emosi.

"Tunggu apa lagi?" Cintya membuyarkan lamunan Aisya.

Aisya meraih ponsel di dekat bantal. Secepat kilat Cintya merebutnya.

"Mau ngadu lagi? Enggak ada gunanya."

Cintya memasukkan posel di sakunya.

"Aku enggak akan pergi sebelum mas Bara pulang." Aisya memberanikan diri mengangkat wajahnya.

"Kamu memang tak tahu diri dan enggak punya malu. Cepatlah, sebelum aku berbuat lebih," bentak Cintya.

"Kamu jahat, Mbak," isak Aisya.

"Aku menjadi jahat juga karena kamu. Andai kamu enggak masuk di kehidupanku, tak mungkin aku sejahat ini."

"Hukum karma pasti berlaku."

Aisya memunguti bajunya yang tercecer, lalu memasukkan ke koper dengan asal. Sesekali, dia mengusap pipinya kasar.

"Aku harus pergi ke mana?" gumamnya bingung. Apalagi ini sudah malam. Di kota kecil ini tak ada taksi, hanya ojek.

"Sudah selesai bukan? Silakan!" Cintya membuka pintu lebar-lebar.

"Berikan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status