Share

Diusir

Di raihnya ponsel pemberian Bara, hadiah pernikahan katanya. Aisya membuka aplikasi hijau, berharap sang suami memberinya kabar.

Drrt

Tertera nama Bara di layar ponselnya. Hatinya begitu girang. Yang ditunggu-tunggu sedang menelfon. Aisya secepat kilat menggeser tanda hijau.

"Assalamualaikum," sapa Aisya tak sabar.

"Wa alaikum salam, Sayangku. Apa kabar?" Suara Bara di seberang sana.

"Mas kenapa lama enggak kasih kabar? Aku khawatir tahu," rajuk Aisya sambil senyum-senyum sendiri. Seketika rasa takutnya hilang, berganti dengan kebahagiaan.

"Maaf, mas sangat sibuk. Baru sempat pegang ponsel," ujar Bara pelan.

"Aku sakit Mas," manja Aisya dengan suara dibuat memelas, agar suaminya iba. Aisya berharap suaminya segera pulang, karena dirinya sakit.

"Sakit?" Suara Bara terlihat begitu khawatir.

"Heem, tapi sudah diperiksa dokter."

"Sakit apa, Sayang?"

"Kata dokter sakit lambung. Sekarang juga masih sakit, Mas," rintih Aisya.

"Sudah makan?" Bara terlihat begitu khawatir.

"Belum Mas,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sarah Rose
sokorr,,, lnjut thor jgn lma
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status