Share

Nekat

"Tidak ada, Pak. Hari ini juga tidak ada tamu yang menginap," jawabnya polos dengan suara parau khas orang bangun tidur.

"Sial!" umpat Bara frustasi.

"Apa kamu yakin, bu Cintya enggak ke sini, Din?" Kali ini mbah Yah yang bertanya.

"Masa saya bohong, Mbah. Kalau ke sini pasti bu Cintya menemui saya dulu."

Bara berjalan cepat ke arah vila pribadinya. Pak Udin lalu bergegas mengambil kunci yang tersimpan di lemarinya. Dengan setengah berlari, dia menghampiri Bara yang sudah menapaki anak tangga.

"Kuncinya Pak." Pak Udin menyerahkan anak kunci.

Klek

Pintu terbuka. Tak ada siapapun. Bara mendaratkan bobotnya kasar di kursi rotan. Lagi-lagi perkiraannya salah.

"Ke mana perginya dia?" kesal Bara dengan tangan memukul sandaran kursi.

Semuanya diam. Tak seorangpun berani bersuara, termasuk Aisya. Pak Udin mulai paham, kalau kedatangan mereka ke sini mencari Cintya.

"Saya tunggu di luar, Pak," pamit mbah Yah sambil mencolek lengan pak Udin, agar meninggalkan sepasang suami istri itu ber
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status