Share

Terlalu Sakit

Bara meregangkan tubuh yang kaku, karena terlalu lama duduk.

"Sudah sampai mana?" tanyanya pada sopir.

"Sudah mau masuk Genteng, Pak. Bapak Genteng mana?"

Rupanya sudah hampir sampai. Bara mengubah posisi duduk menjadi tegap.

"Pasar Genteng nanti belok kiri. Mampir ke toko kue dulu," ujar Bara.

Akhirnya, setelah perjalanan panjang, dia sampai juga. Bara mengeluarkan ponsel dari saku jaket. Ada beberapa pesan dari Aisya.

Bara menepuk jidat, karena lupa tak memberi kabar Aisya. Pikirannya terlalu dipenuhi oleh Cintya, sehingga melupakan istri keduanya.

Mobil belok kiri sesuai arahan Bara. Rumah ibunya sudah semakin dekat. Bayangan Cintya semakin nampak di pelupuk matanya.

"Rumah cat hijau, Mas." Bara menunjuk sebuah rumah bercat hijau.

Setelah mobil berhenti, Bara langsung turun. Bara sudah membayar waktu berhenti di POM bensin tadi. Jadi dia segera melenggang menuju rumah orang tuanya. Dia sudah tidak sabar menemui Cintya.

Tok tok

"Assalamualaikum."

Bara berdiri gelisah, layak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status