Share

Siapa Itu Aisya?

Umi Khofsoh membantu menantunya berdiri. Dia begitu memperhatikan Cintya, sejak mengetahui kehamilannya. Umi Khofsoh seolah menjaga berlian mahal.

"Oh iya, susunya diminum dulu, Nduk!" Umi Khofsoh menyodorkan segelas susu hamil rasa coklat.

Melihat perhatian mertuanya yang begitu besar, sebenarnya Cintya tidak tega harus meembongkar rahasia Bara. Namun, dirinya sudah tidak kuat, harus pura-pura baik-baik saja selama ini.

"Terima kasih, Mi. Lain kali biar aku yang bikin," ujar Cintya merasa tidak enak.

Umi Khofsoh mengelus perut Cintya.

"Sehat-sehat ya, Sayang!"

Cintya lantas ke kamar disusul Bara. Seketika sikapnya kembali dingin kepada Bara. Dia langsung membaringkan badan. Ditariknya selimut hingga menutupi lehernya.

Bara menarik selimut, lalu memeluk Cintya dari belakang. Cintya tak menolak, tapi juga tak merespon.

***

"Jadi bikin syukuran, Nduk?" tanya umi kepada Cintya.

Mereka hendak sarapan bersama. Umi Khofsoh membuat urap daun Genjer serta lauk perkedel kentang, kesuka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Hersa Hersa
suami bangsattt, egoiss
goodnovel comment avatar
Izha Effendi
lbh baik tinggal kan aja si bara itu cintia,biar kan dia hidup dgn istri baru nya
goodnovel comment avatar
Izha Effendi
laki2 kurang bersukur,,mungkin dikira anak itu bisah dicetak..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status