Share

Ngidam

"Dulu kehidupan masih susah, waktu umi hamil dia, ngidam jarang keturutan. Dulu uang masih susah dicari." Umi Khofsoh bercerita sambil memperhatikan Bara makan.

"Emang dulu Umi ngidam apa?" tanya Bara setelah menghabiskan segelas air.

Cintya juga ikut antusias, menunggu kelanjutan cerita mertuanya.

"Umi dulu ngidam buah Anggur merah. Waktu itu masmu juga masih kecil. Jangankan untuk beli anggur, makan saja susah waktu itu."

Ingatan umi Khofsoh kembali ke masa lalu. Di mana dia harus menghidupi sendiri kedua anaknya, setelah ditinggal mati sang suami. Bara manjadi yatim saat usia belum setahun. Itulah sebabnya, Bara tak mengenal sosok bapaknya sama sekali. Namun umi Khofsoh mencoba tak mengeluh, semua sudah ketentuan dari yang di atas. Terbukti, sekarang Allah mengangkat derajatnya. Bara kecil sudah terbiasa hidup keras. Itulah semangatnya agar bisa sesukses sekarang.

"Nanti kita belikan Anggur yang banyak, ya, Mi," hibur Cintya.

Umi Khofsoh memandang raut muka Cintya yang selalu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Arianto Chen Tan
cyntia tetlalu bodoh, ganti srmua aset atas nama dia setelah itu ceraiin diam2 suamimu
goodnovel comment avatar
Sarah Rose
jaga marwah tp laki ny gendeng, lo brhak bahagia cintya, apalgi lo g mandul sumpah emosi bgt y Allah, perihal ank hrs poligami poligami brni, jujur k org tua g brni blng aj selingkuh kedok poligami
goodnovel comment avatar
Marianah
laki pecundang bisa nyakitin istri tp gk berani ngaku sm ortunya. bener" pengecut. jng mau kembali sm bara cintya laki serakah mentingin selakangan gk mikirin hati istri yg nemani dia saat miskin
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status