Share

Ancaman Cintya

Di seberang sana, keringat dingin mulai membasahi kening Bara. Jantungnya berdegup lebih kencang.

"Siapa Aisya, Mas?" pancing Cintya.

Umi Khofsoh mengalihkan pandangan pasa anak lelakinya. Cintya juga melakukakan hal yang sama.

"Aku atau kamu yang bilang?" tanya Cintya tak sabar, karena Bara tak kunjung angkat suara.

Bara mengelap dahinya dengan tisu. Cintya benar-benar mengulitinya. Bara bahkan tak berkutik sama sekali.

"Ini ada apa lagi? Jangan membuat umi semakin penasaran!" gerutu umi Khofsoh.

Cintya meraup oksigen sebanyak-banyaknya. Dadanya terasa semakin sesak, saat harus mengatakan yang sebenarnya.

"Jadi mas Bara belum cerita masalah Aisya, Mi?" tanya Cintya sesantai mungkin. Justru sikap santainya semakin membuat Bara ketar-ketir.

Umi Khofsoh menggeleng.

"Lain kali aku cerita, Mi," celetuk Bara. Dia belum siap dimusuhi uminya sendiri. Uminya begitu sayang dengan Cintya. Apa responnya nanti, kalau tahu kebenaran tentang Aisya.

"Kamu terlalu mengulur waktu, Mas. Lebih
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rina Wati
tinggalkan saja bara Chintya,,laki2 yg gak punya prinsip tak perlu dipertahankan,emangnya kita yg ngatur punya anak kapan,,trus kl kawin lg lgs bisa punya anak gitu,,buat saja Aisah gak bisa punya anak Thor,,biar nyesal seumur hidup bara
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status