Share

Seperti Sebuah Mahar yang Mengejutkan

“Arsen bisa-bisanya kau berucap seperti itu. Anakku masih kecil, walaupun usianya memang sudah beranjak dewasa tapi pola pikirnya masih di posisi usia remaja. Kau mengertilah itu,” Dhafian mengelak. Ya, rasa tak yakin akan ucapan sahabatnya, membuat ia ragu dan menyimpulkan bahwa ujaran itu adalah sebuah candaan.

“Aku tahu, aku mengerti dan cukup jelas aku membayangi. Tidak perlu takut mahar atau apa yang bisa kuberikan. Jangan anggap ucapanku sebuah angin. Aku ingin menikahi anakmu itu benar apa adanya!” Seketika Dhafian melongo, dan Arsen pergi masuk ke kamar dengan meninggalkan tanda tanya di benaknya.

Berselang beberapa saat Arsen kembali, dan itu membuat Dhafian terus menelisik. Sahabatnya itu duduk kembali, lalu menyerah sebuah cincin dan beberapa perhiasan serta mata uang rupiah yang tak terhitung jumlahnya. Kala itu Dhafian lagi-lagi hanya bisa melongo, walaupun hatinya begitu terkejut.

“Jangan mengira aku mencuri, ini uang tabunganku selama bekerja di Singapura dan cincin ser
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Imas Suhartini
ini lanjutannya koq gk ada, lama bener Thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status