Share

Part 80

Selepas salat asar, kami berdua berangkat menuju klinik menggunakan sepeda motor, karena jarak antara klinik dan rumah tidak terlalu jauh. Kalau saja kepalaku tidak sedang pusing, lebih memilih jalan kaki karena terasa lebih romantis.

Banyak sekali ibu-ibu hamil sudah mengantre ketika kami sampai di klinik. Untung saja Gus Azmi sudah mendaftar terlebih dahulu, jadi tidak butuh waktu terlalu lama untuk menunggu.

“Ibu Mayla Yasni.” Asisten dokter memanggil namaku dari ambang pintu.

Gus Azmi langsung membantu untuk berdiri, melingkarkan tangan di pundak, membimbingku masuk ke dalam ruangan dokter Virly.

Setelah memeriksa buku kesehatan ibu dan anak yang sudah diisi dataku juga kehamilanku, Dokter berkaca mata itu memintaku untuk berbaring di atas tempat tidur yang tersedia, dengan posisi seperti orang mau melahirkan.

“Maaf, ya Bu. Kalau sakit bilang saja. Agak sedikit kurang nyaman ya...” Dia memasukkan alat ultrasonografi transvaginal ke dalam liang sensitifku, karena usia kandungan mas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status