Share

31.

Seingatku, hanya seorang itu ....

"Nona, Nona." Suaranya menggema ulang dalam kepalaku. Tak ada suara lain. Dia juga tak menyentuhku atau ....

Aku ingat sekarang!

Ketika itu pelayan itu menyentuh tanganku, tapi ... mengambil atau memberi sesuatu? Mungkin dia menyingkirkan sesuatu seperti garpu agar tidak melukai wajahku yang terkulai di meja, atau menyelipkan sesuatu? Pena? Pensil? Spidol?

Dan bagaimana pula aku bisa menorehkan tanda tangan jika aku sangat mabuk seperti itu. Atau mereka hanya membubuhkan cap jempolku?

Haruskah aku cari CCTV di ruangan itu agar tahu apa yang terjadi? Lalu jika ini sudah terencana, apa mereka akan akan seteledor itu?

Hingga tengah malam aku masih menduga-duga, kesimpulanku saat ini, bisa jadi memang saat aku mabuk itu. Tapi aku tak tahu kapan, dan bagaimana prosesnya.

***

Entah jam berapa, saat tiba-tiba saja dalam tidur lelap tanpa mimpi, mataku terbuka begitu saja.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status