Share

36. MORNING SICKNESS

Kukira aku akan sulit tidur malam itu. Ternyata aku tidur bagai orang mati. Hingga pagi hari datang, sinar matahari yang menerobos kisi jendela membuat mataku silau.

Aku terbangun oleh silau itu dan menyadari di mana aku berada sekarang. Sedikit cemas aku mengintip keluar, ke arah lautan dan ke halaman di depan sana. Tenang, tak ada apapun. Berarti sampai saat ini pelarianku masih aman.

Saat kembali ke ranjang, serangan itu datang. Aku bergegas ke toilet yang untunglah berada di dalam kamar, dan memuntahkan cairan kuning teramat pahit di sana. Tak cukup sekali, aku harus mengeluarkannya berkali-kali, hingga bermenit-menit, rasanya belum juga puas.

Tenggorokanku sudah perih dan sedikit bercak darah nampak di antara air liur yang keluar. Tak ada lagi cairan kuning karena isi lambungku sudah terkuras habis. Mual masih belum ingin reda ketika pintu kamarku diketuk. Ketukan yang aku yakini Ari, tapi segera berubah ketika ritmenya lebih cepat dan keras.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status