Share

Part 2 Menerima Lamaran

"Maaf ya, Nduk. Mbah nggak bisa bantu kamu, nggak seharusnya kamu bekerja keras seperti itu, Nur. Seandainya ibuk sama bapakmu nggak tergoda bujukan Sutoro. Seandainya bapakmu nggak jadi orang salah jalan, Nur. Kamu pasti bisa kuliah, Nduk..."

Nuraini mengusap-usap punggung ringkih perempuan tua tersebut dengan mata berkaca-kaca. Memang jalan hidupnya telah berbalik karena ulah kedua orang tuanya. Jika mereka tidak mengabdi pada setan maka Nur dan neneknya juga tidak merasakan malu. Beruntung, Pak Haji Imran masih selalu berbaik hati menolong Nur dan neneknya.

Begitu juga dengan orang tua Alisha yang bersedia menerima Nur bekerja paruh waktu di tokonya. Namun, gaji pegawai toko juga hanya cukup untuk keperluan sehari-hari dan biaya sekolah Nur yang akan lulus beberapa bulan lagi.

Nur juga merasa malu jika selalu mendapatkan bantuan dari Bu Halimah. Gadis itu mengusap air matanya. Teringat kembali lamaran Agus ketika itu. Jika dia mau menerima lamaran Agus maka hidup Nur dan neneknya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status