Share

Part 3 Tamu Tak Diundang

"Sya-syarat apa, Pak?" Nuraini terkejut.

Agus menggaruk rambutnya, lalu menatap gadis berparas manis tersebut. Nur langsung menunduk tidak berani membalas tatapan laki-laki di depannya.

Agus berdehem lirih. "Nuraini, setelah menikah, kamu tidak boleh mengajukan gugatan cerai. Bagaimana, kamu setuju?" tanya lelaki itu.

Nuraini langsung mendongak, memberanikan diri membalas tatapan mata laki-laki dewasa itu. Dia sudah tidak bisa mundur lagi sekarang. Keputusan yang telah dilontarkan menerima lamaran Agus seperti sebuah jebakan untuk dirinya sendiri.

"Bagaimana, Nur? Kamu tidak keberatan?" ulang Agus lirih. "Maaf, Nur. Saya rasa kamu sudah tahu tentang masa lalu saya. Saya sudah pernah mengalami kegagalan dan saya tidak ingin hal itu terulang lagi. Saya tidak ingin merasakan kembali pahitnya perceraian, Nur."

Nuraini mengangguk pelan. "I-iya, saya setuju, Pak. Saya akan berusaha menjadi istri yang baik, Pak." Akhirnya, jawaban itu terlontar dari bibir tipis itu.

"Baiklah, kalau begitu, sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status