Share

Part 21 Maaf

"Omong kosong macam apa, ini, Nuraini!"

Agus kembali terpancing emosi. Laki-laki itu bangkit dan memejamkan mata. Kedua tangannya masih terkepal dengan kuat.

"Arrgh!"

Pyaar!

Agus menggeser kasar benda di atas meja. Piring dan gelas di atas meja makan itu jatuh ke lantai dan isinya berhamburan. Nuraini bergerak pelan, lalu bersimpuh di lantai dengan air mata bercucuran. Dengan pandangan samar akibat tertutup air mata, Nur memunguti pecahan piring dan gelas. Sesekali pula dia menyeka air matanya dengan punggung tangan.

"Jangan sentuh. Kamu menyingkirlah!" perintah Agus tegas, tetapi tidak dihiraukan oleh Nur.

Agustus menepis pelan tangan Nuraini dan kembali meminta istrinya meninggalkan tempat itu.

"Pergilah ke kamar. Kamu mandi dulu. Aku antar kamu ke makam Banu," ucap Agus dengan suara melunak.

Nur tertegun sejenak lalu mengangguk. Dia bangkit sambil memegang pecahan piring.

"Arrgh!"

"Nuraini!"

Agus segera mendekati istrinya yang kembali bersimpuh sambil memegangi telapak kakin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status