Share

78. Tamu tak diundang

Siang hari Selina pergi ke gerai hp untuk membeli ponsel baru. Dia juga sudah menghubungi call center dan pihak operator untuk segera melakukan verifikasi dan memblokir kartu yang sudah hilang demi keamanan.

Sepulang dari toko dia pun bergabung bersama Ummi Sarah, Hawa dan para santriwati mempersiapkan hidangan untuk sore nanti. Terlihat semua orang sedang sibuk dengan pekerjaan masing-masing.

Tiba-tiba Adam muncul di belakang Selina dan menutup matanya.

“Aa!” pekik Selina tapi Adam tak mau melepasnya. “Buka ih!”

“Gak!”

“Aa, udah deh jangan iseng! Aku mau bantuin Ummi …” sergah Selina geram.

Ummi Sarah menatap Adam yang usil dan mengisyaratkan padanya untuk berhenti menjahili adiknya.

“Ayo ikut!”

Adam masih menutup mata Selina dan menuntunnya untuk pergi ke kamar Selina.

“Tad da!” ucap Adam membuka mata Selina. “Indah gak?” tanya Adam.

Mengingat adiknya yang sedang bersedih, Adam membelikannya bunga lady rose berwarna kuning yang ditata sedemikian rupa ke dalam vas kaca di kamar Selin
Piemar

Meskipun aku diam tenang bagai ikan, tapi aku gelisah pula bagai ombak dalam lautan. ~Jalaludin Rumi~

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status