Share

77. Sisi Gelap

Happy Reading

*****

Rahmat menatap Wening, demikian juga Damayanti. Baru kali ini, mereka melihat kemarahan dalam diri Fandra. Sosok lelaki yang tak sekalipun pernah terlihat kemarahan pada wajahnya. Kini, seperti menahan geram.

Ingin sekali bertanya, siapa gerangan orang yang dimaksud oleh Fandra. Namun, melihat amarah dalam diri Fandra. Wening menyimpan semua pertanyaan tersebut.

"Lalu, kamu antar ke mana?" tanya Fandra. Nada suaranya mulai merendah.

"Beliau memberikan alamat rumah yang ditinggali, Mas."

"Ya, sudah. Pastikan dia baik-baik saja dan ada yang menjaga di rumah itu. Segera antar Silvia pulang setelahnya." Fandra menutup panggilannya pada Catra dengan salam.

Menatap seluruh keluarga Wening yang terlihat tegang. Fandra tersenyum. "Maaf, jika ada perkataan kasar saya tadi. Ada sesuatu yang membuat saya melakukannya, Paklik," kata Fandra, "Catra sedang mengantar salah satu saudara saya. Jadi, dia sedikit terlambat mengantar Silvia padahal mereka sudah selesai belanja sejak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status