Share

Bab 76

Tanaya sedang memikirkan bagaimana harus menjelaskan hal ini pada Henry, tapi tiba-tiba dia merasakan bibir yang dingin sedang menyentuh lehernya dengan lembut.

Henry menundukkan kepalanya, dia menyentuh leher Tanaya dengan perasaan sedih dan menahan diri.

Tanaya merasakan rasa halus dan kesemutan yang terasa sedikit gatal.

Napas Tanaya mengacau dan menelan ludah beberapa kali, entah kenapa merasa adegan ini sangat mesra.

Henry dengan perlahan mengangkat kepala untuk menatap Tanaya pada detik berikutnya, kemudian bertanya dengan suara serak, "Tanaya, apa yang sebenarnya kamu inginkan?"

Bulu mata Tanaya sedikit bergetar dan bertanya dengan serius sambil menatapnya, "Apa saja boleh?"

Bola mata hitam Henry seperti sebuah laut yang tidak diketahui kedalamannya, Henry menatap Tanaya untuk waktu yang lama dan menjawab dengan pasrah setelah beberapa saat berlalu, "Hm."

Rongga mata Tanaya memerah dan tertawa kecil.

Bodoh.

Tanaya mengetahui bahwa Henry selalu merasa dia memiliki niat tersembuny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status