"Bukan, kami bukan pakai obat itu ...." Wajah Tanaya memerah dan tidak bisa menahan diri untuk menjelaskan hal ini.Kakek tua ini benar-benar sangat tidak sopan, pikiran macam apa yang ada di dalam benaknya.Tanaya merasa malu dan kesal, bukan salahnya karena reaksinya lambat, ini semua karena kurang pengalaman dan Tanaya juga tidak berpikir ke arah itu.Tidak disangka kakek tua itu menyela ucapan Tanaya sambil tersenyum, "Kalau begitu pria ini nggak mampu? Nggak masalah, aku punya obat ajaib untuk memulihkan ginjal! Aku jamin pria ini bisa menjadi lebih energik!"Henry, "...""Nggak perlu," jawab Henry dengan dingin dan ekspresi masam.Mungkin karena Henry memancarkan aura yang menakutkan, dingin, serta membuat orang tidak berani mendekatinya, kakek tua yang berusaha menjual produknya menggelengkan kepala dan menghela napas.Tanaya sedikit tergoda dengan hal ini, dia menarik ujung pakaian Henry dan berkata dengan suara rendah, "Kamu nggak boleh menyembunyikan penyakitmu dan menolak pe
Pupil mata Henry yang dalam dan matanya yang bersih dipenuhi dengan kegelapan dan kekeras kepalaan.Rekaman tua di dalam kamar dengan perlahan mengeluarkan suara musik yang indah, terdapat sesuatu yang berkembang dengan pesat di tengah aroma kopi seiringan dengan suara rendah pria itu yang memabukkan."Bisa."Henry menjawab dengan singkat dan cepat, dengan sikap yang terang-terangan dan hati-hati.Seolah-olah Henry tidak akan pernah mengecewakan apa pun permintaannya.Tidak peduli apakah itu adalah perhitungan yang disengaja atau tidak disengaja.Tanaya memegang cangkir sambil tersenyum lembut dan berkata, "Tuan Henry, terkadang seseorang harus membayar harganya kalau mau mendapatkan sesuatu."Jakun Henry bergerak dan tatapan matanya menggelap sampai bisa mengembun saat mendengar ini.Bayangan cantik seorang wanita terpantul di pupilnya yang hitam, menandakan hasrat yang hampir tidak terkendali.'Bagaimana kalau ingin mendapatkanmu?''Harga apa yang harus kubayar?'...Tanaya merasa se
"Ahhh! Ternyata Naya adalah wanita cantik!""Bos besar, tolong buat satu set perhiasan! Aku mohon padamu sambil berlutut di lantai!""Bos besar, tolong lihat pesanku. Bagaimana kalau kamu bekerja sama dengan merek kami?""Orangnya cantik, jepit rambutnya juga cantik! Aku mau orang dan jepit rambutnya!""Istriku, istriku, cepat lihat aku! Istriku, aku mencintaimu ...."Henry baru saja selesai mandi dan menerima pengingat khusus di Twitter, Henry membuka Twitter dan melihat Tanaya memamerkan foto samping wajahnya yang tertutup bayangan dengan jepit rambut yang Henry berikan padanya.Sudut mulut Henry terangkat dan suasana hatinya sangat baik.Hanya saja, tatapannya tertuju pada beberapa komentar yang menulis kata 'istri' pada beberapa detik kemudian dan alis Henry berkerut.Kata yang sangat sederhana ini entah kenapa sangat menusuk mata.Henry melaporkan komentar ini dengan kejam dan suasana hatinya baru terasa lebih membaik....Keesokan harinya, Tanaya dipanggil kembali ke rumah Keluar
"Naya, kamu bekerja keraslah selama beberapa waktu ini dan segera buat rancangannya, kamu akan bertanggung jawab atas proyek ini kalau berhasil menang tender," ujar Tuan Besar Arya dengan lembut."Kakek, nggak perlu khawatir. Aku pasti akan melakukan yang terbaik," ujar Tanaya sambil mengangguk dengan ekspresi serius."Vera, ambilkan perhiasan milik kakakmu, kamu sudah berjanji akan mengembalikannya padanya, kenapa masih diam saja?" ujar Tuan Besar Arya dengan suara yang dalam.Mata Vera memerah dan amarahnya tidak kecil.Terlihat jelas bahwa masalah ini sudah ditetapkan sebelumnya, Vera tetap berbalik dan naik ke lantai atas meski merasa tidak terima.Tak lama kemudian, Vera membawa lima atau enam set perhiasan bersama dengan pelayan.Tanaya mengetahui bahwa ini adalah hadiah dari Tuan Besar Arya untuknya, pengusaha hanya tertarik pada keuntungan, dibandingkan dengan Vera yang sombong, manja dan tidak bisa mendatangkan banyak keuntungan, dirinya yang merupakan sebuah bidak catur yang
Vera sangat marah sampai paru-parunya bisa meledak, dia sama sekali tidak menyangka bahwa Tanaya yang memiliki hubungan baik dengannya bisa tiba-tiba berubah sedrastis ini."Dasar wanita jalang! Ternyata kasih sayangmu padaku sebelumnya cuma akting! Tanaya, kamu benar-benar sangat licik!"Kedua mata Vera memerah, pupilnya membesar karena terlalu bersemangat dan menatap Tanaya dengan tajam, dari mana Vera masih memiliki tampang polos dan patuh seperti biasanya.Tanaya tertawa dan tiba-tiba merasa bahwa sifat manusia adalah hal yang sangat menarik.Saat dia memperlakukan Vera dengan baik, Vera merasa itu adalah hal yang sudah seharusnya didapat, tapi tanpa ragu-ragu menghancurkan Tanaya karena merasa cemburu. Saat Tanaya memperlakukan Vera dengan buruk, Vera merasa Tanaya tidak tahu berterima kasih dan memiliki niat tersembunyi.Jadi, di hadapan nona besar Keluarga Mauel ....Apakah dia harus menerima situasi di mana Tanaya melindunginya, tapi malah ditindas olehnya?Hanya saja dia tidak
Hanya saja, sulit bagi seseorang untuk menghubungkan Tanaya dengan wanita yang serakah akan kekayaan dan pengaruh.Jakun Reiga bergerak dan mengira Tanaya sedang emosi, jadi dia berkata dengan lembut, "Sudahlah, Naya. Jangan buat masalah, kamu tahu kalau aku mencintaimu, cinta dan uangku semuanya untukmu."Senyuman di wajah Tanaya semakin mendalam dan terdapat cahaya merah tua di matanya.Hanya saja dia menginginkan nyawa Reiga!Reiga tidak hanya menjadikannya sebagai alat tawar menawar dan mencelakainya, Reiga bahkan juga membuat Henry kehilangan satu lengannya, apa yang akan Reiga berikan sebagai balasannya?Reiga mengerutkan kening dan menatap wanita di hadapannya. Jelas-jelas Tanaya sedang tersenyum, tapi entah kenapa Reiga terasa seperti seekor ular dingin yang mengeluarkan racun."Tapi aku sudah nggak mau cinta Kak Reiga dan cuma mau uang," ujar Tanaya dengan lugas dan pura-pura bersikap gila setelah dikhianati oleh cinta.Reiga tidak menyangka kelugasannya, hanya merasa bahwa di
Suara yang bersih dan rendah terdengar dari sisi lain panggilan, suaranya terdengar sangat bagus sampai Tanaya merasa terlena oleh suara itu."Nggak salah paham."Tanaya dengan perlahan berhenti memutar kursinya, dia tidak bisa menahan senyuman di sudut mulut dan wajah Tanaya terasa sedikit hangat."Aku lagi merancang desain Taman Roseyard, Keluarga Mauel pasti akan memenangkannya," ujar Tanaya dengan perlahan, dia tidak bisa menahan diri untuk berpikir apa yang sedang Henry lakukan."Hm, malam ini aku harus pergi ke Kota Yusi karena ada proyek di sana."Tanaya tertegun sejenak dan mengerti bahwa Henry ingin mengatakan bahwa dia tidak bisa datang malam ini.Sebenarnya Henry tidak perlu mengatakan apa pun padanya.Apakah takut harapannya akan pupus?Henry percaya dia benar-benar sedang berharap?Tidak peduli apakah benar atau pura-pura, Henry tidak tega dia merasa kecewa?"Aku akan ambil jam tangannya dua hari lagi, telepon aku kalau ada masalah," ucap Henry dengan suara yang dalam."Ba
Dengan adanya bantuan dari Charles, Keluarga Mauel benar-benar berhasil memenangkan tender proyek Taman Roseyard.Kabar langka ini membuat Tuan Besar Arya sangat bugar dan bersemangat. Secara keseluruhan terlihat jauh lebih muda."Kali ini kita bisa mendapatkan proyek Taman Roseyard ini semua berkat Naya."Di jamuan keluarga, Tuan Besar Arya mengangkat gelas minum dan berkata sambil tersenyum."Benar, bisa dikatakan Tuan Muda Charles sedang memberikan informasi penting untuk kita. Nanti kamu mesti menyiapkan sebuah hadiah mewah untuk berterima kasih pada Tuan Muda Charles." Tuan Besar Arya buka suara lagi."Kakek tenang saja, aku mengerti."Reiga tidak buka suara. Dia tidak mengerti kenapa Charles dengan mudah menyetujui permintaan Tanaya untuk mendapatkan proyek ini demi Keluarga Mauel.Vera malah tidak sabar menyindir, "Bukannya hanya sebuah proyek? Apa yang perlu disombongkan!"Begitu mendengarnya, Nelia segera menarik kerah bajunya dan berkata dengan suara kecil, "Apa yang sedang k