Share

Pinjam Ponsel

Sudah lebih dari empat jam Ari dan Teguh membicarakan banyak hal. Terkait hidup yang berbeda di tiap kota, serta tentang hati yang telah dijaga.

Teguh bukan lagi pria lajang yang bisa seenaknya main tanpa beban. Sebab itu pulalah, ia harus berusaha keras menjadi tukang ojek dalam jaringan.

Menurut pengakuan Teguh, sepinya penumpang bisa ditebak. Seperti saat haru-hari kerja, lebih banyak menganggurnya.

Terkadang, ia hanya narik dua kali saat jam berangkat kerja. Tiga kali pula saat jam pulang. Selebihnya sepi.

Paling sedikit ia hanya membawa 20 ribu sebagai uang belanja harian sang istri. Sebab itulah, saat ditawari Ari menjadi sopir pribadi dengan upah paling besar, ia langsung tancap gas. Toh, kebetulan ini hari kerja.

"Pemandangan dari sini sebenarnya bagus ya, Goh."

"Kalo malem lebih bagus lagi, Ri."

Ari mengedar pandang pada tiap sud

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status