Share

Sorry to say, Tar

"Kenapa harus ke sini, Ri?"

Sejauh mata memandang, banyak hamparan pohon yang melambai. Asri dan sejuk. Perbedaan yang kontras jika dibandingkan dengan suasana hiruk-pikuk Jakarta.

"Kita mesti cari supplier air bersihnya dulu. Seenggaknya harus dapet yang bener-bener bersih. Yang ph-nya juga bagus. Jadi sehat. Nggak main tunjuk supplier."

Lara memutar bola matanya malas sembari menatap ke arah luar jendela. "Maksud gue. Kita bisa nyuruh orang, Ri. Nggak perlu terjung langsung. Orang kepercayaan gue banyak."

Ari melihat Lara yang membuang wajah. Ia tak begitu terkejut mendengar pernyataan mantan bosnya. "Aku tau, Ra, tapi aku sekarang kan pengangguran. Jadi nggak perlu, lah, nyuruh orang buat ngelakuin apa yang bisa kulakuin."

Lara menganggut, lalu kembali melihat pemandangan yang tersaji di depan mata. Bogor dan seisinya, selalu menjadi daya tarik tersendiri.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status