Share

Beda Aura

"Elu kenapa? Beda bener auranya. Nggak kek tadi pagi."

Celetukan Lara terdengar begitu putus asa di telinga Ari. Ia masih mengunci bahasa meski mobil sudah melaju lebih dari sepuluh menit. Sejak menerima telepon dari Tarissa saat makan siang tadi, ia memilih tetap bungkam.

Menyadari sikap Ari yang masih ingin dipertahankan entah sampai kapan, Lara pun membuang muka. Namun, ia mulai panik saat mobil melaju kian naik ke puncak.

Berbagai pikiran buruk sontak memenuhi pikiran Lara. Terlebih, awalnya Ari memang ingin menjauh darinya demi Tarissa.

"Elu mau ke mana? Arah pulang bukan ke sini, Ri."

Ari masih diam. Ia tak ingin buka suara meski hanya berdeham. Jalanan makin curam dan menanjak. Melewati perkebunan warga dengan ukuran aspal yang mulai mengecil.

"Ri! Kita mau ke mana?"

Lara kian panik, tetapi Ari masih mempertahankan egonya untuk tet

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status