Share

Bagian 14

Pukul enam lebih dua puluh menit, Freya dan Sean menjauh dari kolam. Kulit mereka sudah mengerut karena terlalu lama berada dalam air. Ditambah lagi, Freya belum memasukkan sebutir nasi. Kini, masih dengan bathrobe yang membungkus tubuhnya, tangan kecil itu mencengkeram mi dalam cup.

Menghirup uap panas mi serta menyeruput kuah pedas yang menghangatkan tubuhnya.

Keduanya duduk di resto kecil yang menghadap ke ladang bunga sedap malam. Aroma wewangian alami dari bunga itu menyeruak menggelitik hidung. Menenangkan kendati sedikit mistis.

"Andai aku hidup di sekitar sini. Aku pastikan setiap hari akan berendam di sana," kelakar Freya sembari menunjuk ke arah kolam yang sebelumnya sudah merendamnya selama dua jam.

Sean tersenyum tipis seraya mengangguk. Mulutnya masih penuh dengan mi instan yang sama.

Dering ponsel dalam saku Sean membuat keduanya tersadar. Freya sudah menitipkan benda itu sejak menginjakkan kaki di lokasi itu.

"Oh! Dinda, aku b

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status