Share

BAB 54. Bapak Pulang.

“Itulah kehidupan, San. Memang kadang tak adil untuk kita. Kita hanya tinggal menjalaninya saja.”

“Iya, Mbak. Aku sudah kenyang Mbak kalau dibuli. Dari kecil aku dibuli. Bukan karena suatu kesalahan yang aku perbuat, tapi karena kemiskinan kami. Makanya aku tumbuh jadi pribadi yang mudah emosi dan gampang tersinggung. Aku juga jadi lebih peduli pada orang lain. Aku merasakan enggak enaknya dibuli, jadi kalau ada orang lain yang buli jiwa bar-barku meronta-ronta. Ingin membela dan membalasnya.”

“Iya, San, Mbak paham. Alhamdulillah enggak kerasa kita sudah sampai. Terima kasih banyak ya, sudah jadi pendengar setia Mbak hari ini. Besok jangan lupa pagi-pagi,” ucapku seraya melepas helm.

“Siap, Bos!”

Baru saja Susanti hendak pergi, datang Intan dan pacar barunya alias mantan pacar Susanti.

Mereka bertemu pandang, Susanti hendak pergi, tapi ditahan oleh Intan. Ck, ini orang pasti mau buat masalah lagi.

“Mau apa?” tanya Intan.

“Mau buat perhitungan sama kamu, karena kamu tadi sudah sok, ja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status