Share

BAB 56. Ingin tidur denganku.

“Jaga mulutmu, Fatki atau aku sobek pakai ini!” Ika mengacungkan silet padaku.

“Mengancam? Lakukan saja kalau bisa,” tantangku.

Ika diam saja tak berani mendekat. Halah mental kerupuk begitu beraninya main ancam.

“Eh, belum tidur Fatki, sudah malam loh, ini?” ujar bapak ketika keluar dari kamar mandi.

“Habis negur Ika, Pak. Dia ambil dompet Bapak dari dalam tas. Kataku itu tidak sopan eh, malah Ika marah-marah padaku . Itu dia megang silet katanya mau nyilet mulutku karena tidak mau dinasehati.”

Ika tergagap pasti dia tidak akan menyangka kalau aku bakalan mengadu begini.

“Ika, ya Allah, jangan ceroboh begini kamu bisa celaka sendiri. Siniin siletnya! Uang di dompet harus dibagi dulu dengan adil!" seru bapak. Ika memberikan silet itu dengan perasaan dongkol padaku. Matanya tajam menatapku. Jelas sekali gambaran kebencian di sana.

“Pak, ini selimutnya. Bapak istirahatlah.”

“Terima kasih, Nak.” Aku mengiyakan lalu masuk kamar.

Rasanya lega dan enak sekali meluruskan pinggang setelah se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status