Share

Bab 44

Pagi hari.

Aku tengah membuka warung pukul setengah tujuh pagi. Ini semua karena Mas Lian yang membuat peraturan baru, buka warung pukul setengah tujuh dan tutup jam lima sore. Ada-ada saja memang. Padahal habis magrib sampai pukul delapan pun warung masih ramai biasanya.

"Tumben kamu baru buka, Fir?" tanya Wiwin sambil menghampiriku.

"Iya, Win, kesiangan."

Wiwin mengangguk, lalu meminta telur setengah kilo. Lalu pembeli segera berdatangan. Ada yang mau beras, telur, mie, dan lain-lain.

Mas Lian dengan sigap membantuku. Ia menyuruhku duduk dan menerima uang dari pembeli, sisanya biar ia yang mengambilkan.

"Tumben amat ini yang ngelayanin dua-duaan."

"Iya, Bu."

"Alhamdulillah, Bu, istri saya sedang hamil. Makanya saya bantuin."

"Alhamdulillah, kamu hamil, Fir?" tanya Wiwin.

Aku mengangguk.

"Iya, Win. Alhamdulillah."

Pembeli mengucapkan selamat, membuat diri ini begitu bahagia.

"Karena istri saya hamil, maka yang belanja di atas dua puluh ribu, saya diskon goceng!"

Mereka la
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status