Share

Bab 45

POV 3

Peluh membanjiri dahi Helmi. Ia tak menyangka, jika hari ini merupakan penentuan nasib sialnya.

"Mungkin Bapak salah orang!" ucapnya pada petugas.

"Jelaskan saja nanti di kantor. Sekarang, ikut kami. Bawa dia!" ucap salah satu dari mereka ke yang lain.

Mereka membawa Helmi menuju kantor polisi. Berbagai prasangka sudah memenuhi hati dan juga otak lelaki yang dulu pernah menelantarkan ibunya itu.

Sampai di kantor polisi, Helmi disuruh duduk dan menghadap ke salah satu petugas yang tengah mengetik sesuatu. Ia akan diwawancara terlebih dahulu.

"Saudara Helmi, benarkah anda dan saudara Dono saling mengenal?" tanya petugas yang bernama Aryo itu.

"Tidak, Pak. Saya ini baru saja dari kampung."

"Baik. Sejak kapan anda di kampung?"

"Satu tahun yang lalu," jawah Helmi disertai kebohongan.

"Di mana anda tinggal?"

"Kampung saya?"

"Ya!"

"Purwokerto."

"Sebelumnya?"

"Di Bogor."

Aryo mengangguk-anggukan kepala. Ia tengah berusaha membuat pertanyaan yang nantinya akan menguak rahasia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status