Share

Kain Sarung

“Sementara waktu, jangan pakai celana dalam dulu, ya, Mas? Habisnya gak ada yang baru,” kataku dengan suara tertahan. Mas Bambang tampak kebingungan, namun akhirnya ia menganggukkan kepala.

“Baiklah. Enak sih gak pakai celana dalam. Adem. Hehehe ....” Aku menggelengkan kepala seraya menghela napas panjang. Suamiku ini memang ada-ada saja. Masih saja berpikir kalau tidak mengenakan celana dalam adem. Mungkin bukan adem tetapi asem. Eh!

“Mas, itu pakaiannya mau dibawa kemana?” tanyaku heran melihat Mas Bambang yang hendak kembali masuk kamar mandi.

“Mau aku pakai.”

“Ya ampun, Mas. Pakainya di sini saja! Kenapa mesti di kamar mandi. Memangnya kenapa kalau pakai di sini?” Aku semakin tak habis pikir, dari dulu Mas Bambang selalu saja mengganti pakaian di dalam kamar mandi. Tidak pernah di depanku.

“Kalau di sini ada kamu, Lan ....” jawabnya sambil merunduk malu-malu. Kedua mataku membeliak, tak menyangka jika Mas Bambang malu kepadaku. Jadi selama ini dia mengganti pakaian di dalam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status