Share

Pakaian Kotor

Hari ini adalah hari kebahagiaanku. Aku bersyukur karena orang-orang yang aku sayangi berkumpul di rumahku. Sekarang, kami semua sedang makan bersama. Ambu dan Mbak Ratih membuat nasi liwet. Sedangkan Jaka, Mas Bambang serta Bang Suryadi berbincang di depan rumah sambil menjaga Alan. Aku sendiri membantu Ambu dan Mbak Ratih di dapur.

“Neng, lebih baik kamu istirahat saja. Biar urusan masak, Ambu sama Mbak Ratih yang mengerjakan,” ucap Ambu membuatku semakin tak enak hati. Kalau pun di dapur, aku hanya membantu mengiris bawang dan bumbu-bumbu dapur lainnya.

“Iya, Lan. Kamu di depan saja sama Mas Bambang dan Alan.” Mbak Ratih menambahkan. Aku tersenyum miring.

“Baik, Ambu, Mbak. Maaf ya, aku tak bisa membantu di sini,” ucapku tersenyum getir. Andai saja aku masih memiliki kedua kaki, mungkin tidak merepotkan mereka. Sudahlah, tidak perlu disesalkan. Semuanya sudah menjadi garis takdir. Memang sudah takdirku seperti ini.

Sore menjelang, Mbak Ratih dan Bang Suryadi pamit pulang. Mer
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status